![]() |
Panglima TNI dan Kapolri (tempo.co) |
Kebetulan, sehari sebelumnya, di sekolah ini sampai juga berita soal anggota TNI memukul polisi yang sedang bertugas di jalan raya. Seperti dilansir dari detik.com (10/08/2017, Viral Video Oknum TNI Ngamuk dan Pukul Helm Anggota Polantas.
Guru pun bertanya kepada murid-muridnya, "Siapa yang lulus nanti mau jadi pengusaha?" "Saya Pak," jawab murid sebagian besar. "Bagus, siapa yang ingin jadi guru?" "Saya Pak," jawab murid sebagian kecil.
"Kalau yang mau jadi tentara, ada tidak?" tanya guru sambil memandang ke seluruh mata muridnya. Suasana hening hampir lima menit tak ada yang menjawab. Tiba-tiba, ada suara dari kursi belakang menjawab,"Saya Pak".
"Apa alasannya?" "Wah, supaya bisa mukul polisi, Pak. Soalnya saya sering ditilang polisi." "Wus...ngawur kamu, kalau kamu melanggar ya, pasti ditilang. Jadi tentara itu bagus, gagah, ksatria untuk membela negara, jadi bukan untuk gagah-gagahan," jelas guru.
"Wah, kalau begitu, saya pengen jadi Kapolri saja, bukan tentara Pak," sela murid lainnya. Mendengar suara muridnya ini, sang guru menoleh dan bertanya," Ya, bagus sekali cita-citamu. Ini perlu dicontoh. Lalu kenapa kamu ingin jadi Kapolri," tanya guru.
Seorang murid mulai kebingungan ketika ditanya alasan menjadi Kapolri, dengan spontan ia menjawab,"Ya, saya ingin jadi Kapolri sama dengan bapak saya,"jawab si murid.
"Oh, bapakmu ternyata Kapolri, selama ini kamu di sekolah selalu merendah padahal anak Kapolri," jelas guru membanggakan murid yang satu ini. "Bukan, begitu Pak Guru, saya bukan anak Kapolri, tapi Bapak saya itu INGIN Jadi Kapolri, makanya saya juga INGIN jadi Kapolri," jawab si murid.
Mendengar jawaban ini, guru dan semua murid di kelas menjadi ramai dengan suara tertawa yang tak tahan mendengar jawaban kocak itu. Guru pun akhirnya mengakhiri pelajaran pemberian motivasi dan siswa-siswa dibolehkan pulang. *