humorberita.com - Di media sosial hari ini ramai memperbincangkan Gibran anak Jokowi. Penunjukan Gibran menjadi calon wali kota Solo oleh PDIP menjadi sorotan publik.
Publik dibikin geleng-geleng kepala oleh perilaku Gibran, Presiden Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kesepakatan ketiga orang ini menimbulkan persepsi munculnya dinasti politik di Kota Solo.
Padahal sejak awal mereka bertiga terang-terangan menolak lahirnya dinasti politik. Namun, kenyataannya mereka malah sebaliknya. Atas peristiwa ini, warganet meramaikan tagar #BubarkanDinastiBoneka.
Tagar #BubarkanDinastiBoneka ini menjadi trending di laman Twitter pada Senin (20/7). Banyak komentar-komentar soal dinasti ini yang menyertakan tagar ##BubarkanDinastiBoneka.
"Politik dinasti itu tidak ada katanya, tapi yang ada memanfaatkan jabatan orang tua...," tulis @JaprakUsil dalam komik yang diunggah di akun Twitternya, 19 Juli 2020.
Dampak dari dinasti politik yang satu ini luar biasa. Tak hanya mereka bertiga, tapi partai-partai pendukung pemerintah juga ikut-ikutan mendukung Gibran sebagai calon wali kota Solo. Dampaknya apa? Tak ada calon yang bisa diusung oleh partai lain, kecuali pasangan independen.
Konon, PKS satu-satunya partai yang menolak dan akan berjuang. Tapi suara kursi DPRD Solo tak cukup untuk maju. Akibatnya, Pilkada Solo terbuka lebar hanya memunculkan satu calon.
Bila ini yang terjadi, Gibran yang dipasangjan dengan Teguh Prakoso sama-sama dari PDIP akan melawan kotak suara. Kocak, tapi memang memperhatinkan. Wakakak.