dr. Syaiful Azmi Meninggal, Tapi Tidak Terapkan Pemulasaraan Jenazah COVID-19

Prosesi pemakaman dr. Syaiful Azmi, Sp.PD-KGH, FINASIM (YouTube/FK-UNAND)

humorberita.com - Ada pemandangan berbeda. Prosesi pemakaman dr. Syaiful Azmi, Sp.PD-KGH, FINASIM ternyata tidak memberlakukan protokol pemulasaraan jenazah COVID-19. 

Mulai dari mengkafani hingga pemakaman diberlakukan seperti mengurus jenazah pada umumnya. Hanya pelayat yang menerapkan protokol kesehatan dalam prosesi tersebut.

Pemandangan itu bisa dilihat di channel YouTube Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, yang diunggah pada 29 Oktober 2020.

dr. Syaiful, sebagai dokter penyakit dalam, adalah lulusan dan dosen di Universitas Andalas. Sebagai penghormatan kepada alumniya, FK Unand pun menayangkan prosesi pemakaman ini secara live streaming.

Belakangan tayangan ini membuat tanda tanya warganet. Kenapa pemakamannya tidak menerapkan pemulasaraan jenazah COVID-19? Warganet mempertanyakan karena dr. Syaiful dikatagorikan masuk COVID-19.

Kabar ini diperoleh dari akun Twitter yang sering melaporkan dokter yang meninggal karena COVID-19. Bahkan dr. Syaiful masuk dokter ke-149 yang meninggal akivat COVID-19.

"LELAYU Dokter ke 149

Gugur #lawanCovid, dr Syaiful Azmi Sp PD KGH, dokter spesialis di 

@RSselaguri

 Padang, pada Kamis 29/10/2020, pukul 21.54 WIB di 

@rsupdjamil

 Padang 

Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan 

Kami turut berduka cita," tulis @LaporCOVID19, 30 Oktober 2020.

Kalau dr. Syaiful meninggal bukan karena COVID-19, berarti proses pemakaman yang seperti ditayangkan video di atas tidak masalah. Namun, kalau dia positiif COVID-19, sangat disayangkan prosesi pemakamannya tidak sesuai protokol kesehatan. Apalagi banyak akademisi dan prosesi tenaga medis yang hadir di sana.

Sebaliknya, kalau dr. Syaiful meninggal bukan karena COVID-19, sebaiknya akun @LaporCOVID19 tidak memasukkan dr. Syaiful sebagai positif Corona. Dan juga tidak mencatatkan sebagai dokter ke-149 yang meninggal karena Corona.